Banner

Minggu, 01 Agustus 2010

kombucha nih

kombucha dapat berfungsi sebagai penawar racun serta mengandung zat-zat antibiotik yang berperan penting dalam proses biokimia tubuh (Naland, 2004). Menurut Madaus (1927), kultur kombucha serta produk-produk metaboliknya mempunyai efek yang bagus sekali pada proses regenerasi dinding-dinding sel. Maka dari itu sangat mujarab untuk mengobati pengerasan pembuluh darah (Himam, 1999).
Menurut Naland (2004),kombucha merupakan agen penghasil senyawa biokimia. Mikroorganisme yang ada di dalam jamur kombucha akan mengubah kandungan gula di dalamnya menjadi berbagai jenis asam, vitamin dan alkohol berkhasiat. Dalam Kombucha teh terkandung senyawa-senyawa kimia yaitu tiamin (vit. B1),riboflavin (vit B2), Niasin (Vit B3), piridoksin (vit B6), Sianokobalamin (vitB12), vit C, dan Polyfenol. Niasin (vit B3) berperan dalam metabolisme lemak untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, yakni LDL dan triglyserida, serta meningkatkan kadar HDL, hingga bisa mengurangi penyakit pembuluh darah dan jantung koroner (Naland, 2004).
Kombucha coffee merupakan hasil fermentasi dari cairan kopi manis oleh mikroorganisme dari kelompok bakteri dan jamur. Kombucha merupakan agen penghasil senyawa gula yang terkandung di dalam kopi menjadi berbagai jenis asam, vitamin dan alkohol yang berkhasiat (Purborini, 2003).
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Rahayu dan Rahayu (2006) di LPPT Universitas Gadjah Mada tentang kandungan yang ada di dalam kombucha coffee menunjukkan adanya senyawa-senyawa kimia yaitu asam laktat, alkohol,kafein, vitamin B2 serta memiliki kadar gula reduksi dan pH dengan tingkat 3 yang berbeda – beda pada lama fermentasi yang berbeda – beda pula, yaitu 6,12 dan 18 hari. Obesitas, khususnya pada binatang merupakan faktor resiko untuk terjadinya peningkatan mortalitas, hipertensi, penyakit Diabetes Melitus Tak Tergantung Insulin (DMTTI), hiperlipidemia, hiperglikemia dan beberapa disfungsi endokrin lainnya (Murray dkk, 1999).
Selain faktor-faktor resiko tak langsung bagi penyakit-penyakit jantung dan pembuluh (PJP), obesitas juga mempertinggi resiko akan terjadinya arthritis, hernia, batu empedu dan varices
(Tjay dan Raharja, 2002).
Beberapa penyakit yang sering didapati bersama hiperurisemia seperti kadar lemak darah tinggi (HDL-cholesterol), hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, ginjal dan diabetus militus (Siburian, 2005).
Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa kadar asam urat yang tinggi dalam darah (hiperurisemia) dimungkinkan dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah dan adanya vitamin B3 dan vitamin C pada kombucha dapat mengubah kadar kolesterol darah.
Menurut (Wong, 2007),
asam urat merupakan kristal putih yang tidak berbau dan berasa, yang dihasilkan oleh proses metabolisme utama, yaitu suatu proses kimia dalam inti sel yang berfungsi menunjang kelangsungan hidup. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5–7 mg/dl dan pada perempuan 2,6–6 mg/dl (Wibowo, 2006).
Kelebihan asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan pada persendian dan pembuluh kapiler darah terutama yang dekat dengan persendian dan akibatnya apabila persendian digerakkan akan terjadi pergeseran antar kristal-kristal tersebut sehingga menimbulkan rasa nyeri (Wong, 2007).