Banner

Rabu, 08 September 2010

INFERTILITAS

DEFENISI
Infertilitas adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk memiliki keturunan dimana wanita belum mengalami kehamilan setelah bersenggama secara teratur 2-3 x / mgg, tanpa mamakai matode pencegahan selama 1 tahun
Ada 2 jenis infertilitas :
• Infertilitas primer : bila pasangan tersebut belum pernah mengalami kehamilan sama sekali.
• Infertilitas sekunder : bila pasangan tersebut sudah pernah melahirkan namun setelah itu tidak pernah hamil lagi
Etiologi
Faktor yang dapat menyebabkan infertilitas bisa dari faktor suami atau istri, ataupun keduanya. Suami 18,8%, istri 32%, keduanya 18.5%, penyebab yang belum diketahui 11,1% dan penyebab lainnya 5,6%. Faktor lain yang meningkatkan resiko infertilitas dapat berupa radang panggul, endometriosis, lingkungan/suasana, dan yang berhubungan dengan faktor racun yang berasal dari tembakau, ganja dan obat-obatan lainnya, gerakan badan, dan bertambahnya usia.3
Secara umum, penyebab infertilitas berhubungan dengan kondisi fisik, proses, dan waktu.4
1. Kondisi fisik
Kesuburan sangat ditentukan oleh kondisi fisik suami dan istri. Hal ini berhubungan dengan proses pembentukan serta kualitas sperma atau sel telur. Kualitas sperma dan sel telur dipengaruhi banyak faktor, diantaranya: umur, kelaianan genetika, penyakit tertentu.
2. Proses
Berhasil tidaknya proses kehamilan dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya: metode kontrasepsi (penggunaan kondom pada pria dan diafragma pada wanita tidak memungkinkan terjadinya kehamilan); beberapa kelainan anatomis, seperti kelainan pada rahim; gangguan ovulasi; kegagalan implantasi; endometriosis.
3. Waktu
pada wanita, sel telur hanya dihasilkan satu kali setiap bulannya, sehingga penting untuk mengetahui masa-masa subur.
Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain :
a. Pada Wanita
1. Gangguan pada organ reproduksi
Ada beberapa gangguan yang biasanya terdapat pada vagina, di antaranya:
• Tingkat keasaman tinggi
Bila terjadi infeksi pada vagina, biasanya kadar keasaman dalam vagina akan meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan sperma mati sebelum sempat membuahi sel telur. Kadar keasaman vagina juga menyebabkan vagina mengerut sehingga perjalanan sperma di dalam vagina terhambat.
• Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran telur)
Dalam keadaan normal, pada leher rahim terdapat lendir yang dapat memperlancar perjalanan sperma. Jika produksi lendir terganggu, maka perjalanan sperma akan terhambat. Sedangkan jika dalam rahim, yang berperan adalah gerakan di dalam rahim yang mendorong sperma bertemu dengan sel telur matang. Jika gerakan rahim terganggu, (akibat kekurangan hormon prostaglandin) maka gerakan sperma melambat. Terakhir adalah gangguan pada saluran telur. Di dalam saluran inilah sel telur bertemu dengan sel sperma. Jika terjadi penyumbatan di dalam saluran telur, maka sperma tidak bisa membuahi sel telur. Sumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyakit salpingitis, radang pada panggul (Pelvic Inflammatory Disease) atau penyakt infeksi yang disebabkan oleh jamur klamidia.
2. Gangguan Ovulasi
Ovulasi atau proses pengeluaran sel telur dari ovarium terganggu jika terjadi gangguan hormonal. Salah satunya adalah polikistik. Gangguan ini diketahui sebagai salah satu penyebab utama kegagalan proses ovulasi yang normal. Ovarium polikistik disebabkan oleh kadar hormon androgen yang tinggi dalam darah. Kadar androgen yang berlebihan ini mengganggu hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dalam darah. Gangguan kadar hormon FSH ini akan mengkibatkan folikel sel telur tidak bisa berkembang dengan baik, sehingga pada gilirannya ovulasi juga akan terganggu.

3. Kegagalan implantasi
Setelah sel telur dibuahi oleh sperma dan seterusnya berkembang menjadi embrio, selanjutnya terjadi proses nidasi (penempelan) pada endometrium. Perempuan yang memiliki kadar hormon progesteron rendah, cenderung mengalami gangguan pembuahan. Diduga hal ini disebabkan oleh antara lain karena struktur jaringan endometrium tidak dapat menghasilkan hormon progesteron yang memadai.





4. Endometriosis
Endometriosis adalah istilah untuk menyebutkan kelainan jaringan endometrium (rahim) yang tumbuh di luar rahim. Jaringan abnormal tersebut biasanya terdapat pada ligamen yang menahan uterus, ovarium, Tuba fallopii, rongga panggul, usus, dan berbagai tempat lain. Sebagaimana jaringan endometrium normal, jaringan ini mengalami siklus yang menjadi respon terhadap perubahan hormonal sesuai siklus menstruasi perempaun
b. Pada pria
Penyebab terbanyak infertilitas pria adalah pelebaran pembuluh darah balik/vena di sekitar buah zakar yang disebut varikokel. Pada pemeriksaan fisik, hal ini ditemukan dalam bentuk benjolan di bagian atas buah zakar yang akan bertambah besar dan nyata bila mengejan. Yang lebih sering kena adalah buah zakar kiri.
Sebagian besar varikokel tidak disertai rasa sakit walaupun ada juga yang mengeluh pegal-pegal di daerah tersebut. Varikokel ditemukan pada 40 persen penderita. Temuan ini tidak jauh berbeda dengan temuan salah satu pusat penanggulangan infertilitas terkenal di Baylor College of Medicine, Amerika Serikat, yaitu 42 persen.

Selasa, 07 September 2010

Boyyys,Awas bagi Kalian Pengguna celana ketat,caz nih ye celana ketat dapat nyebababin Infertilitas

Jakarta, Sekitar 30 persen masalah ketidaksuburan pasangan suami istri disebabkan oleh kualitas sperma. Ada banyak hal yang menyebabkan gangguan kesuburan sperma itu, tapi ada 5 hal yang ikut berperan membuat matinya sperma.

Meskipun laki-laki memproduksi jutaan sperma setiap hari, tapi faktor eksternal dari luar tubuh bisa mempengaruhi kualitasnya. Karena sperma memerlukan waktu 75 hari untuk tumbuh menjadi matang.

Seperti dikutip dari Health, Kamis (17/2/2010) ada 5 hal yang bisa membuat sperma laki-laki menjadi mati, yaitu:

1. Suhu terlalu panas (overheating).
Testis manusia tidak dapat berfungsi dengan baik kecuali suhunya lebih dingin dari bagian tubuh lainnya. Jika suhu testis dinaikkan hingga 98 derajat fahrenheit, maka sperma akan berhenti berproduksi.

"Ketika produksinya terganggu, dampak negatifnya bisa berbulan-bulan. Jumlah sperma dapat lebih rendah, kematian sperma dan mempengaruhi morfologi dari sperma itu sendiri," ujar Paul Shin, MD seorang urologis dari Washington, D.C.

2. Berendam di air panas.
Berendam atau mandi dengan air panas tidak baik untuk testis. Berdasarkan penelitian tahun 2007, berendam selama 30 menit dalam bak air panas dapat menurunkan produksi sperma. Tapi efek negatif ini bersifat reversible (dapat berubah).

Dr Shin menuturkan eksposur air panas bisa berdampak negatif bagi sperma karena membuat sperma membutuhkan waktu yang lama untuk matang.

3. Demam
Kurt Wharton, MD seorang ahli kesuburan menuturkan kondisi seseorang yang terkena demam bisa berdampak pada kualitas spermanya, ini disebabkan suhu badannya yang panas. Menurut studi tahun 2003 didapatkan konsentrasi sperma berkurang hingga 35 persen setelah mengalami demam.

4. Memangku Laptop
Menurut peneliti dari State University of New York di Stony Brook ada hubungan langsung antara penggunaan laptop dengan meningkatnya suhu skrotum hingga 35 derajat celcius di posisi tertentu.

Peningkatan ini akan memiliki efek merugikan pada spermatogenesis (produksi pembentukan gamet jantan). Jadi jika ingin pasangan Anda hamil, sebaiknya letakkan laptop di atas meja jangan dipangku.

5. Penggunaan celana ketat
Dr Wharton menuturkan jika jumlah spermanya rendah, maka celana boxer lebih baik daripada celana ketat. Namun akan memberikan dampak yang kecil jika jumlah spermanya memang sudah normal. Mengenakan celana pendek ketat untuk jangka waktu yang lama merupakan kebiasaan yang buruk.(ver/ir)
www.health.detik.com

Senin, 06 September 2010

KEAJAIBAN PADA SEMUT PART 3

KEHIDUPAN SOSIAL
Telah disebutkan bahwa semut hidup berkoloni dan di antara mereka terdapat pembagian kerja yang sempurna. Kalau dilihat lebih teliti, kita dapati sistem mereka memiliki struktur sosial yang cukup menarik. Mereka pun mampu berkorban pada tingkat yang lebih tinggi daripada manusia. Salah satu hal paling menarik dibandingkan manusia, mereka tidak mengenal konsep semacam diskriminasi kaya-miskin atau perebutan kekuasaan.
Banyak ilmuwan yang bertahun-tahun melakukan penelitian mendalam tak mampu menjelaskan perilaku sosial semut yang begitu maju. Caryle P. Haskins, Ph.D., kepala Institut Carnegie di Washington menyatakan:
Setelah 60 tahun mengamati dan mengkaji, saya masih takjub melihat betapa canggihnya perilaku sosial semut.… Semut merupakan model yang indah untuk kita gunakan dalam mempelajari akar perilaku hewan.1
Sebagian koloni semut begitu padat populasinya dan begitu luas daerah hidupnya, sehingga tak mungkin bisa di-jelaskan bagaimana mereka dapat membentuk tatanan yang sempurna. Jadi, pernyataan Dr. Haskins sulit dibantah.
Sebagai contoh koloni yang besar ini, misalnya spesies semut Formica yesensis, yang hidup di pantai Ishikari, Afrika. Koloni semut ini tinggal di 45.000 sarang yang saling berhubungan di wilayah seluas 2,7 kilometer persegi. Koloni yang memiliki sekitar 1.080.000 ratu dan 306.000.000 pekerja ini dinamai "koloni super" oleh para peneliti. Ditemukan bahwa semua alat produksi dan makanan dipertukarkan dalam koloni secara tertib2. Sungguh sulit menjelaskan bagaimana semut-semut ini mempertahankan ketertiban tanpa masalah, mengingat luasnya tempat tinggal mereka. Harus diingat, untuk menegakkan hukum dan menjaga ketertiban sosial, bahkan di negara beradab dengan sedikit penduduk pun, diperlukan berbagai kekuatan keamanan. Diperlukan pula staf administrasi yang memimpin dan mengelola unit-unit ini. Kadang-kadang ketertiban pun tidak dapat dijaga tanpa timbul masalah, meskipun telah diupayakan sekuat tenaga 2
Namun, koloni semut tidak memerlukan polisi, satpam, atau hansip. Dan mengingat tugas sang ratu - yang kita ang-gap sebagai pemimpin koloni - hanya melestarikan spesies, semut-semut ini sebenarnya tidak punya pemimpin atau penguasa. Jadi, di antara mereka tidak ada hierarki berdasarkan rantai komando. Lalu siapa yang menentukan ketertiban ini dan menjaga keberlanjutannya?
Bagaimana Hidup Berkelompok Mempengaruhi Semut?
Contoh kerja sama antara semut yang paling jelas adalah dalam perilaku spesies semut pekerja yang disebut Lasius emarginatus. Individu spesies ini memiliki afiliasi yang menarik satu sama lain. Kegiatan sekelompok empat semut pekerja yang bekerja dengan tanah ini terus berlanjut saat mereka terpisah dari kelompok yang besar. Namun, jika ada benda, seperti gelas atau batu, di antara mereka yang mencegah mereka saling melihat, kecepatan kerja mereka melambat.


Contoh lain adalah ketika semut api terpisah dari kelompoknya oleh rintangan tipis, mereka mencoba mencapai anggota lain koloninya dengan menusuk penghalang ini.
Terjadi banyak variasi pada perilaku semut ketika jumlah individu dalam kelompok berubah. Ketika jumlah semut dalam sarang meningkat, teramati bahwa kegiatan setiap individu secara proporsional juga meningkat. Begitu semut pekerja berkelompok, mereka berkumpul, menjadi tenang, dan menghabiskan lebih sedikit energi. Telah ditemukan bahwa dalam sebagian spesies semut, begitu populasi meningkat, jumlah oksigen yang digunakan menurun.
Semua contoh ini menunjukkan bahwa semut tak dapat bertahan hidup sendirian. Makhluk kecil ini telah diciptakan dengan ciri-ciri yang memungkinkan mereka hidup hanya dalam kelompok atau malahan nanya dalam koloni. Dan ini membuktikan betapa klaim-klaim evolusionis mengenai proses bersosialisasi semut bertentangan dengan realitas. Sungguh mustahil semut-semut tersebut hidup sendirian ketika pertama kali diciptakan, lalu bersosialisasi dan membentuk koloni. Seekor semut yang menghadapi lingkungan seperti itu mustahil bisa bertahan hidup. Ia harus berkembang biak, membangun sarang untuk dirinya dan larvanya, mencari makan untuk diri dan keluarganya, menjadi penjaga pintu, men-jadi prajurit, dan juga pekerja yang merawat larvanya…. Kita tak bisa mengklaim bahwa di zaman dulu semua pekerjaan yang memerlukan pembagian tugas yang ekstensif ini dapat dilaksanakan oleh seekor semut saja atau bahkan beberapa ekor semut. Selanjutnya, mustahil dibayangkan bahwa mereka berupaya menuju sosialisasi sembari melaksanakan berbagai tugas sehari-hari ini.
Kesimpulan dari semua ini: Semut adalah makhluk yang hidup dalam sistem sosial dan berkelompok sejak hari mereka pertama diciptakan. Semua ini juga membuktikan bahwa semut muncul pada satu saat dengan segala ciri-ciri lengkapnya. Dengan kata lain, mereka telah "diciptakan".


disarikan dari buku harun yahya

Minggu, 05 September 2010

KEAJAIBAN PADA SEMUT PART 2

Organisasi Diri pada Semut
Dalam dunia semut tak ada pemimpin, perencanaan, atau pemrograman. Dan yang terpenting adalah bahwa tak ada rantai komando, seperti sudah disebutkan terdahulu. Tugas-tugas terumit dalam masyarakat ini terlaksana tanpa tertunda karena adanya organisasi diri yang sangat canggih. Misalkan contoh berikut ini:
Bila koloni mengalami paceklik, semut pekerja segera berubah menjadi semut "pemberi makan" dan mulai memberi makan sesamanya dengan partikel makanan dalam perut cadangannya. Bila koloni kelebihan makanan, mereka melepaskan identitas ini dan kembali menjadi semut pekerja.
Pengorbanan yang ditunjukkan ini benar-benar pengorbanan tingkat tinggi. Sementara manusia belum berhasil memerangi kelaparan di dunia, semut telah menemukan penyelesaian praktis untuk masalah ini: berbagi segalanya, termasuk makanan. Ya, inilah contoh pengorbanan nyata. Memberi segala miliknya termasuk makanan, tanpa ragu, agar semut lain tetap hidup, hanyalah salah satu contoh pengorbanan di alam yang tak mampu dijelaskan teori evolusi.
Bagi semut tidak ada masalah kepadatan penduduk. Sementara kota-kota besar milik manusia saat ini menjadi sulit ditinggali akibat migrasi, ketiadaan infrastruktur, salah alokasi sumber daya dan pengangguran, semut dapat mengelola kota bawah tanah mereka, yang berpopulasi 50 juta ekor, dengan keteraturan luar biasa tanpa merasa kurang sesuatu apa. Setiap semut mampu cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungannya. Agar hal seperti ini bisa terjadi, semut tentu telah diprogram secara fisik dan psikologis.
Agar sistem yang sangat terorganisasi ini muncul, mesti ada "kehendak utama" yang mengilhami mereka mengerjakan tugas dan memerintah mereka . Kalau tidak, pasti terjadi kekacauan besar, bukan ketertiban. Dan kehendak utama ini adalah milik Allah, yang memiliki segala sesuatu, yang Maha Kuasa, yang mengarahkan semua makhluk hidup dan memerintah mereka melalui ilham.

Sabtu, 04 September 2010

KEAJAIBAN PADA SEMUT PART 1

Semut adalah makhluk hidup dengan populasi terpadat di dunia. Perbandingannya, untuk setiap 700 juta semut yang muncul ke dunia ini, hanya terdapat 40 kelahiran manusia. Tentu masih banyak informasi lain yang menakjubkan bisa dipelajari tentang makhluk ini.
Semut merupakan salah satu kelompok yang paling "sosial" dalam genus serangga dan hidup sebagai masyarakat yang disebut "koloni", yang "terorganisasi" luar biasa baik. Tatanan organisasi mereka begitu maju sehingga dapat dikatakan dalam segi ini mereka memiliki peradaban yang mirip dengan peradaban manusia.
Semut merawat bayi-bayi mereka, melindungi koloni, dan bertempur di samping juga memproduksi dan menyimpan makanan. Bahkan ada koloni yang melakukan pekerjaan yang bersangkutan dengan "pertanian" atau "peternakan". Dengan jaringan komunikasi yang sangat kuat, hewan ini begitu unggul sehingga tak dapat dibandingkan dengan organisme mana pun dalam segi spesialisasi dan organisasi sosial.
Di masa kini, para peneliti yang cerdas dan berpendidikan tinggi bekerja siang-malam dalam pelbagai lembaga pemikiran untuk merumuskan organisasi sosial yang sukses dan menemukan solusi yang langgeng untuk berbagai masalah ekonomi dan sosial. Para ideolog juga telah menghasilkan berbagai model sosial selama berabad-abad. Namun secara umum, belum terlihat tatanan sosial sosioekonomis yang berhasil dicapai melalui segala upaya intensif ini. Karena sejak dulu konsep tatanan masyarakat manusia didasarkan pada persaingan dan kepentingan individu, ta-tanan sosial yang sempurna tidak mungkin tercapai. Sementara, semut-semut telah menjalani sistem sosial yang ideal bagi mereka selama jutaan tahun hingga hari ini.
Lalu, bagaimana makhluk kecil ini membentuk tatanan seperti itu? Jawaban untuk pertanyaan ini jelas harus dicari.

Fosil semut yang berusia 80 juta tahun. Fosil ini jelas menunjukkan bahwa semut tidak berubah sama sekali selama 80 juta tahun
Para evolusionis mencoba menjawab pertanyaan ini dengan klaim bahwa semut telah berevolusi 80 juta tahun yang lalu dari Tiphiidae, sebuah genus purba rayap, dan mulai bersosialisasi 40 juta tahun yang lalu secara seketika, "atas keinginan sendiri" dan membentuk tingkat tertinggi dalam evolusi serangga. Namun, para evolusionis ini tidak menjelaskan sama sekali apa penyebab perkembangan sosialisasi ini dan bagaimana prosesnya. Perlu dicatat, mekanisme dasar evolusi mengharuskan makhluk hidup saling bertarung hingga titik terakhir, untuk kelangsungan hidup masing-masing, oleh karena itu setiap genus serta setiap individu di dalamnya hanya bisa memikirkan dirinya sendiri dan anaknya. (Mengapa dan bagaimana ia mulai memikirkan anaknya juga merupakan jalan buntu bagi Evolusi, tetapi hal ini kita abaikan dulu). Tentu saja, bagaimana "hukum evolusi" ini dapat membentuk sistem sosial yang berpusat pada pengorbanan, tidak terjawab.
Pertanyaan yang harus dijawab tidak hanya itu. Mungkinkah makhluk ini, yang berat sel saraf dari sejuta ekornya hanya 20 gram, telah mengambil keputusan untuk bersosialisasi dalam kelompok "secara begitu saja"? Atau, mungkinkah mereka berkumpul dan menetapkan peraturan untuk sosialisasi ini setelah mengambil keputusan? Andaipun kita anggap ini mungkin, mungkinkah bagi mereka semua untuk mematuhi sistem baru ini tanpa kecuali? Apakah mereka lalu membentuk tatanan sosial yang maju dengan mendirikan koloni dengan anggota berjuta-juta ekor semut, setelah mengatasi semua kemustahilan ini?
Lalu bagaimana "sistem kasta" muncul dari pergumulan ini? Pertama, pertanyaan ini harus dijawab: Bagaimanakah berkembangnya perbedaan antara ratu dan pekerja? Tentang hal ini para evolusionis berpedapat bahwa sekelompok pekerja meninggalkan pekerjaannya dan mengembangkan fisiologi yang berbeda dengan semut pekerja lain, dengan cara mengalami variasi genetis dalam masa panjang. Namun, kita lalu dihadapkan pada pertanyaan bagaimana para "calon ratu" tersebut men-dapat makanan selama masa transformasi ini. Semut ratu tidak pernah mencari makanan. Mereka dibawakan makanan oleh pekerja. Sebagian pekerja mungkin menganggap dirinya sebagai "ratu", tapi bagaimana dan mengapa para pekerja lain menerima hierarki ini? Selanjutnya, mengapa mereka mau memberi makan ratu ini? "Perjuangan hidup" yang mereka jalani, menurut "evolusi", mengharuskan mereka hanya memikirkan diri sendiri.
Semua serangga melewatkan sebagian besar waktunya mencari ma-kan. Mereka mencari dan memakan makanan, lalu mereka lapar lagi, dan kembali pergi mencari makan. Mereka juga lari dari bahaya. Jika kita menerima evolusi, kita juga harus menerima bahwa dulu semut juga hidup "secara individual", tetapi pada suatu hari, jutaan tahun yang lalu, mereka memutuskan untuk tersosialisasi. Maka muncul pertanyaan, bagaimana mereka "memutuskan" untuk "membentuk" tatanan sosial ini tanpa komunikasi yang sama di antara mereka, karena menurut evolusi, komunikasi adalah konsekuensi dari sosialisasi. Selanjutnya, persoalan bagai-mana mereka mengembangkan mutasi genetik yang diperlukan untuk sosialisasi ini tidak memiliki penjelasan ilmiah apa pun.
Semua argumen ini membawa kita pada satu titik: Klaim bahwa semut mulai "bersosialisasi" pada suatu hari jutaan tahun yang lalu melanggar semua aturan dasar logika. Satu-satunya penjelasan yang mungkin adalah: tatanan sosial, yang akan kita lihat perinciannya dalam bab-bab berikut, diciptakan bersamaan dengan semut itu sendiri; dan sistem ini tidak berubah sejak koloni semut yang pertama di bumi, hingga hari ini.
Saat menyebutkan lebah yang tatanan sosialnya mirip dengan semut, Allah menyatakan dalam Al Quran bahwa tatanan sosial ini telah "diwahyukan" kepada mereka:
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)." Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (Surat an-Nahl: 68-69)
Ayat ini menyampaikan pesan bahwa segala sesuatu yang dilakukan lebah madu diatur oleh "wahyu" yang diberikan Allah kepada mereka. Sesuai dengan itu, semua "rumah" atau sarang dan, karenanya, seluruh tatanan sosial dalam sarang ini dan semua pekerjaan yang mereka lakukan untuk membuat madu, dimungkinkan oleh ilham yang diberikan Allah kepada mereka.
Ketika melihat semut, kita melihat bahwa keadaan mereka tidak ber-beda. Allah juga telah mengilhami mereka dengan tatanan sosial dan mereka menurutinya secara mutlak. Inilah sebabnya setiap kelompok semut melaksanakan tugas yang ditugaskan kepadanya secara sempurna dan dengan kepasrahan mutlak dan tidak menuntut lebih.
Dan inilah hukum alam. Di alam tak ada "pertarungan untuk kelangsungan hidup" yang acak dan kebetulan, seperti yang diklaim evolusi, tidak pernah pula ada di masa dulu. Sebaliknya, semua makhluk hidup memakan "makanan" yang ditentukan untuk mereka dan melakukan tugas yang ditugaskan Allah kepada mereka. Karena "tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya" (Surat Hud: 56) dan "sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki" (Surat Adz-Dzariyat: 58).

Jumat, 03 September 2010

Bank Dengan Modal Sperma

CRYOBANK. bukanlah sembarang bank. bermarkas di Virginia, Amerika Serikat, bank ini tak pernah memberikan layanan perbankan dan keuangan. jangan heran, yang ada dalam storage adalah deretan tabung yang berisi larutan nitrogen .
Cryobank adalah bank dengan modal dasar sperma manusia, ini salah satu bank sperma terkemuka di Amerika. bank ini menjual sperma dari sekitar 1.750 donor. untuk mendapatkan paket sperma seharga US$ 1.000, calon pembeli tinggal mengisi formulir secara online. calon konsumen diminta mengisi criteria donor, mulai dari warna kulit, jenis rambut, tinggi badan, hingga pendidikan. bahkan jenis dan warna suara pun bisa didengar lewat jaringan internet.
Di Amerika, bank sperma bukanlah institusi yang aneh, setiap Negara bagian selalu memiliki bank penyimpanan dan penyedia β€œcairan kaum pria” itu, konsumenpun terbilang bejibun. para nasabah umumnya adalah pasangan yang bermasalah dengan kualitas kesehatan sperma. namun banyak juga pembeli yang berstatus wanita lajang atau pasangan lesbian yang menginginkan keturunan. yang menarik, popularitas bank sperma sempat meroket menjelang Amerika menyerang Irak. ketakutan atas radiasi senjata kimia dan zat radioaktif, juga kemungkina gugur saat berperang, membuat sekitar 2.000 tentara Amerika mendepositkan spermanya. sebagai wujud β€œpatriotisme” , pelbagai bank sperma juga memberikan diskon hingga 75% untuk tentara yang akan maju perang. ongkos penyimpanan paket sperma tentara hanya sekitar US$ 250 (sekitar Rp. 2 juta) per tahun, untuk menyimpan atau menjadi donor pada bank sperma harus melewati prosedur ketat. kesehatan seorang calon donor menjadi pijakan utama. proses uji kesehatan umumnya memakan waktu hinga enam minggu, tes laboratorium meliputi pelbagai penyakit, mulai dari hepatitis, kanker, kesehatan jiwa, TBC, hingga HIV/AIDS.
setelah dinyatakan tak ada persoalan fisik, pihak bank akan memeriksa kesehatan sampel sperma dari calon donor. selain harus memiliki β€œkelincahan” yang prima, sperma juga harus memiliki semen dan sel yang sehat, jumlah sel sperma yang di terima minimal 20 juta sel setiap satu millimeter sperma. kelangsungan bank sperma sebenarnya sangat bergantung pada teknologi penyimpanannya. dengan menggunakan tabung pendingin berisi cairan nitrogen, paket sperma donor atau β€œnasabah” disimpan pada suhu minus 196 derajat Celsius. pada kondisi itu, bank sperma mengklaim mampu mempertahankan kualitas sperma selama limatahun. selain itu desain gedung tempat penyimpanan juga menjadi perhatian serius. sanitasi dan lingkungan yang bersih dan higienis merupakan syarat mutlak yang tak boleh di abaikan.

Kamis, 02 September 2010

KLIPPING BERITA

Inggris Sediakan Dana 1 Juta Poundsterling untuk Penelitiannya Rompi Antipeluru Gunakan Serat Pisang
Penggalian arkeologis di tepian Sungai Nil, tepatnya di Lembah Raja-raja tempat kuburan-kuburan Firaun yang berumur 5000 tahun SM, menemukan daun papirus berisi tulisan tentang pisang. Temuan daun papirus yang berhuruf hieroglif itu mengungkapkan tentang adanya satu jenis buah tropis yang disenangi para Firaun sebagai kelengkapan konsumsi santapannya. Buah itu disebutnya dengan nama “Badama” (makanan para dewa).

Dengan menilik temuan arkeologi itu, ternyata manusia sudah mengenal buah pisang ribuan tahun yang lalu sebagai buah yang digemari oleh rakyat kecil hingga para raja.Di luar dari kebutuhan untuk konsumsi, para ilmuwan mengembangkan penelitiannya tentang penggunaan yang lebih luas pada buah tropis yang satu ini. Memang kita tidak memungkiri, pisang dari akar hingga ke daunnya dimanfaatkan manusia untuk berbagai kepentingan kehidupan dan lingkungan.

Tanggal 15 Oktober yang lalu, para peneliti di Queen`s University, Belfast, Inggris, mengumumkan kegiatan para ahlinya yang tengah mendalami penelitian teknik baru penggunaan serat tanaman pisang jadi produk plastik. The Polymer Processing Research Centre di Queen`s, mengambil bagian dalam studi bernilai 1 juta poundsterling untuk meneliti pisang bagi kepentingan industri yang dikenal sebagai projek Badana. Projek ini mengembangkan produk baru dengan bahan baku dari perkebunan pisang di Kepulauan Canary untuk produksi plastik. Selain bermanfaat bagi lingkungan, projek ini akan meningkatkan keuntungan pemilik perkebunan dan membantu keamanan kerja bagi mereka yang bekerja di daerah.

Mark Kearns, Rotational Moulding Manajer di Polymer Processing Research Centre di Queen`s School of Mechanical and Aerospace Engineering, berkata: “Hampir 20 persen dari pisang yang dikonsumsi di Eropa dihasilkan dari Kepulauan Canary. Sekitar 10 juta tanaman per tahun, tumbuh tanaman pisang di Grand Canaria secara monokultur ( tunggal)”. Setelah buah dipanen, sisa tanaman pisang akan jadi limbah pertanian. Diperkirakan tidak kurang dari 25.000 ton serat pisang setiap tahun dibuang ke jurang sekitar Canary.

Projek Badana ini sebenarnya sudah dilakukan tiga tahun yang lalu dalam bentuk prapenelitian untuk menemukan manfaat yang lebih luas dari tanaman ini. Serat alam yang terkandung di dalamnya ternyata dapat dijadikan bahan baku produk industri plastik. Bahan dasar ini dapat digunakan untuk membuat barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari, dari mulai alat rumah tangga, mainan anak, minyak tank, gerobak sampah, tangki air, dll. Dari bahan dasar plastik tersebut, pada produk lanjutan dengan menggunakan teknologi tinggi, dapat digunakan untuk membangun berbagai jenis kapal air, baik sipil maupun kapal tempur kecil.

Penelitian dan pengembangan tanaman pisang dengan pendekatan baru dapat membantu menciptakan lapangan kerja dan perluasan perkebunan pisang. Pada akhirnya, dari hal ini akan didapat keuntungan finansial, berasal dari penjualan sisa-sisa panen ( waste product). Ini merupakan bukti bahwa pohon yang bentuknya sederhana itu ternyata punya potensi pengembangan teknologi yang dapat diperluas. Kerja sama penelitian selain di Inggris, juga diperluas dengan lembaga penelitian di Spanyol, Italia, Prancis, dan link dengan beberapa perguruan tinggi. Beberapa pusat riset pengolahan polimer telah diminta untuk mendukung dan berkontribusi dalam projek terobosan ini. Pembiayaan untuk projek Badana ini telah dialokasikan oleh European Union`s Seventh Framework Programm

PLASTIK murni hasil ekstraksi dari serat pisang mempunyai sifat struktural kuat dan elastisitas yang sangat sempurna. Projek ini memberikan hasil yang lebih baik, salah satu di antaranya dapat dibuat “rompi antipeluru” yang lebih kuat dan pegas dari bahan rompi sebelumnya. Penelitian yang dilakukan di American Society for Horticultural Science Hort Technology secara rinci dalam jurnal penelitiannya mengungkapkan, ada sekitar 33 kultivar pisang yang tumbuh di dekat Savannah, Georgia, memiliki produksi yang menonjol dan tahan penyakit, serta seratnya cocok untuk bahan baku industry menengah dan hi-tech.

Richard Wallace, peneliti senior dari Armstrong Atlantic University, membuat rancangan penelitian untuk tanaman pisang ini dalam bentuk multiyears untuk menemukan kultivar pisang unggul yang digunakan para petani di selatan Georgia. Dari catatan penelitian, ada dua kultivar bernama `Manzano` dan `BD-1780 ` yang mampu memproduksi lebih dari $ 60 per tanaman. “Penelitian ini mengidentifikasi sejumlah kultivar yang bentuknya luar biasa, dapat dijadikan besar, menengah, dan disesuaikan dengan ukuran kecil USDA sesuai dengan permintaan pasar,”ujarnya.

Di Indonesia tanaman ini cukup melimpah, dan beberapa di antaranya telah dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri pulp kertas, dissolving pulp, dan serat rayon untuk industri tekstil. Ada sekitar sebelas jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan bahan selulosanya, baik yang berasal dari batang, buah, maupun daun, terutama dari jenis pisang abaka, kelapa, kapas, nanas, rami, sisal, flax (Linum usitatissimum), jute, mesta, dan jerami.Di antara berbagai serat alam yang ditemukan di Indonesia, menurut pakar komposit dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Prof. Dr. Tresna P Soemardi, paling tidak dua bahan serat yang bisa dijadikan bahan baku industri masa depan yaitu pisang abaka dan rami.

Dua jenis tanaman ini, dengan teknologi tinggi, berpotensi dikembangkan menjadi berbagai produk yang seratnya berkualitas dan bernilai jual tinggi, terutama dari batang pisang abaka (Musa textilis). Pisang abaka ini adalah salah satu spesies tanaman yang merupakan tumbuhan asli Filipina, tetapi juga ditemukan sebagai tumbuhan liar di Kalimantan dan Sumatra.

Jika dibandingkan dengan tanaman rami (Boehmeria nivea), abaka tergolong rendah kandungan selulosanya. Abaka mengandung 60-65 persen selulosa, sedangkan rami pada kulit batangnya berisi 80-85 persen selulosa. Adapun kandungan ligninnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan abaka, yaitu 1 : 5. Oleh karena itu, serat dari tanaman rami jauh lebih kasar dibandingkan dengan serat abaka. Jadi, tidak heran apabila serat abaka menjadi bahan baku utama untuk kertas uang dunia, termasuk kertas uang untuk mata uang dolar.

Produk lain yang bisa dikembangkan dari tanaman pisang adalah sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar biofuel dan baterai kering. Penelitian rintisan ternyata sudah diawali oleh para remaja dan ilmuwan kita. Sementara para pakar di AS, Inggris, dan Jepang mereka sudah mengembangkannya untuk bahan baku baterai kering untuk pengantar pengantar energi untuk kendaraan mobil dengan energi sinar matahar

PENELITI dari Pusat Studi Energi (PSE) Terbarukan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalbar, telah melakukan kajian awal pemanfaatan pisang sebagai bahan baku biofuel (bensin dari tanaman). Sudah dicoba di sepeda motor.”Dari kajian awal, dua sisir atau sekitar dua kilogram pisang dapat menghasilkan satu liter etanol dengan kadar alkohol sekitar 90 persen,” kata Ketua PSE Terbarukan Untan, DR. Eng. M. Ismail Yusuf, M.T., di depan Gedung Rektorat Untan, Pontianak, beberapa waktu lalu.

Prinsip dasar yang digunakan, pisang dapat menghasilkan glukosa sebagai bahan utama etanol. Mula-mula pisang dengan jumlah tertentu dilumat menjadi seperti jus. Selulosa, karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman, pada pisang merupakan pati (polisakarida) yang kalau dipanaskan dengan perlakuan khusus akan mengurai menjadi molekul yang sederhana, yakni glukosa.

Ismail Yusuf memimpin projek pemanfaatan pisang tersebut dengan peneliti M. Ahdiat, S.T. dan Afghani Jayuska, M. Si. Ahdiat melakukan uji coba selama sekitar dua tahun sebelum penelitian menjadi lebih fokus. Glukosa yang dihasilkan pisang masih mengandung kadar air yang tinggi sehingga perlu dipanasi supaya berkurang. Kemudian, dilakukan fermentasi menggunakan bakteri hingga air dan alkohol terpisah. Selanjutnya, alkohol dikembangkan lagi dalam suatu proses hingga berbentuk etanol, sebagai bahan baku campuran BBM

Saat ini, produsen biofuel Indonesia cukup beragam. Sebut saja Wilmar yang memproduksi 1 juta metrik ton (MT), kemudian Asian Agri 200 ribu MT, Eterindo 240 ribu MT, Musim Mas 350 ribu MT, Permata Hijau 200 ribu MT, IBE 100 ribu MT, Sumi Asih 200 ribu MT, Darmex 150 ribu MT, serta Ganesah 10 ribu MT, dan E Alternatif dengan produksi 700 MT. Penetrasi pemerintah ke sektor biofuel harus menandai keberhasilan program diversifikasi energi. Efiesiensi menjadi salah satu kunci dari keberhasilan bisnis yang mengedepankan inovasi ini.

Pikiran Rakyat, 12 November 2009