Banner

Sabtu, 24 Juli 2010

Whole mount

Whole mount merupakan metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop dengan tanpa didahului adanya proses pemotongan. Jadi pada metode ini, preparat yang diamati adalah preparat yang utuh baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Image yang dihasilkan oleh preparat whole mount ini terlihat dalam wujud utuhnya seperti ketika organisme tersebut masih hidup sehingga pengamatan yang dapat dilakukan hanya terbatas terhadap morfologi secara umum saja.
Proses pengamatan terhadap suatu morfologi tanaman dapat dilakuakan dengan beragai cara. Salah satu diantaranya adalah dengan membuat preparat awetan dari tanaman yang akan diamati. Metode pembuatan preparat yang digunakan untuk pengamatan secara menyeluruh, artinya mempelajari struktur vegetatif dan reproduktifnya tanpa melakukan penyayatan terhadap tanaman tersebut karena metode ini menggunakan semua bagian tanaman sebagai preparatnya.

Whole Mount, metode ini sering diistilahkan karena pada pembuatan preparatnya menggunakan semua bagian tanaman yang akan diamati. Tentu saja tanaman yang diamati haruslah berukuran kecil sehingga dapat termuat pada objek glass. Sedangkan pada tanaman yang agak besar bisa dilakukan trimming (pemangkasan) agar menjadi lebih rapi d an kecil. Contoh dari tanaman yang bias dibuat preparat menggunkan preparat whole mount adalah lumut, sori paku, daun dengan trikoma dan daun dengan stomata. Proses pembuatan preparat dengan menggunakan metode ini adalah melalui beberapa tahap seperti fiksasi bertahap, penggunaan seri xylol berseri (10-20-30-40-50-60-70-80-90%) dalam alkohol absolute.

Metode whole mount mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan metode ini adalah dapat mengamati seluruh bagian tanaman dengan jelas tiap bagian-bagiannya. Sedangkan kelemahannya adalah metode ini hanya bias dilakukan pada tanaman dengan ukuran yang kecil saja tidak bias tanaman yang besar sehingga metode ini perlu terus dikembangkan dengan melakukan bebagai percobaan.