Banner

Minggu, 11 Juli 2010

PERMASALAHAN LIMBAH

Limbah adalah masalah utama di negeri ini baik limbah itu berupa limbah organic dan anorganik.apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan dampak yang luar biasa,,

Penanggulangan Masalah Limbah
Dalam menanggulangi masalah limbah perlu dilakukannya pengolahan (treatment), dimana menyisihkan kontaminan dan stabilisasi polutan. Maksud dari stabilisasi adalah mendegradasi bakteri organik sampai pada suatu titik dimana reaksi kimia dan bilogis tidak berlangsung lagi. Pengolahan juga bisa berarti menghilangkan racun atau substansi yang berbahaya (misalnya logam berat) bisa menghentikan siklus biologis yang berkelajutan, meskipun telah terjadi stabilisasi materi organik.
Pengendalian Bahaya Limbah
Sebagian besar pertambahan populasi penduduk dunia terjadi di negara–negara berkembang seperti Indonesia, yang pada akhirnya akan mengakibatkan perubahan pola dan gaya hidup, standar kehidupan yang akan semakin tinggi seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan barang dan jasa. (United Nation, 2002). Indonesia sebagai negara berkembang mengalami ketiga hal tersebut. Sehingga Air Limbah
secara otomatis pencemaran akan terus terjadi dan meningakat dari tahun ke tahun
berikutnya baik itu secara kuantitas maupun secara kualitas.
Sistem Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan limbah cair bertujuan untuk menghilangka atau menysihkan kontaminan. Kontaminan dapat berupa senyawa organik yang dinyatakan oleh nilai BOD, COD, nutrient, senyawa toksik, mikrorganisme pathogen, partikel non biodegradable, padatan tersuspensi maupun terlarut. Kontaminan dapat disisihkan dengan pengolahan fisik, kimia maupun biologi (Metcalf & Eddy,2003).
Unit operasi fisik merupakan metode pengolahan dimana diaplikasikan proses fisik seperti screening, mixing, flokulasi, sedimentasi, flotasi, filtrasi dan transfer gas. Unit proses kimia merupakan metode pengolahan dimana penyisihan atau konversi konaminan terjadi karena penambahan bahan kimia dan melawati reaksi kimia seperti presipitasi, adsorpsi dan disenfeksi. Sedangkan unit proses biologi merupakan metode pngolahan dimana kontaminan disisihkan melalui aktivitas biologi yang ditujukan untuk menghilangkan substansi organik biodegradable dalam limbah cair (Metcalf & Eddy,2003).
2.4.3 Pengolahan Limbah Cair secara Biologi
Hampir semua junis limbah cair dapat diolah secara biologi bila dilakukan melalui analisis dan kontrol lingkungan yang benar. Proses pengolahan biologi merupakan proses pengolahan air limbah dengan memanfaatkan aktivitas pertumbuhan mikroorganisme yang berkontak dengan air limbah, sehingga mikroorganisme tersebut dapat menggunakan bakteri organik pencemar yang ada sebagai bahan makanan dalam kondisi lingkungan tertentu dan mendegradasi atau menstabilisasinya menjadi bentuk yang lebih sederhana (Metcalf & Eddy, 2003).
Umumnya bakteri merupakan mikroorganisme utama dalam proses pengolahan biologi (Droste, 1997). Karakteristik mereka beragam dan kebutuhan lingkungan yang sederhana membuat mereka dapat bertahan pada lingkungan air limbah. Perlu diperhartikan bahwa mikroorganisme lain juga dapat ditemukan pada 11 lingkungan pengolahan air limbah namun peranannya dalam oksidasi materi organic relatif kecil.
Proses pengolahan biologi juga dapat dibagi berdasarkan media pertumbuhan ikroorganismenya, yaitu :
a. Suspended growth atau pertumbuhan tersuspensi, mikroorganisme berada dalam keadaan tersuspensi di air limbah seperti pada reaktor lumpur akif atau kolam oksidasi.
b. Attached growth atau pertumbuhan terlekat, mikroorganisme tumbuh terlekat pada media pendukung yang berada di dalam air limbah. Media pendukung ini dapat berupa media pendukung yang bergerak (rotating biological contactor, fluidized bed, rotortogue), diam (trickling filter, baffled reactor), terendam (fluidized bed) maupun tidak terendam (trickling filter).
c. Kombinasi dari suspended dan attached growth. Secara keseluruhan, tujuan pengolahan limbah secara biologis pada limbah domestik ialah (1) Mengubah (mengoksidasi) unsure terlarut dan partikel biodegradable kedalam bentukakhir yang cocok (2) Menangkap dan menggabungkan padatan tersuspensi dan padatan koloid yang sulit diendapkan pada lapisan biofilm (3) Mengubah atau menghilngkan nutrien, seperti nitrogen dan fosfor (4)Pada beberapa kasus, menghilangkan unsur dan senyawa trace organik spesifik. (Metcalf & Eddy, 2003)
Proses Laundry
Dalam proses laundry digunakan prosedur yang benar , yaitu:
1. Pengambilan cucian kotor
2. Penyortiran/ pemisahan cucia kotor
Cucian disortir dengan tiga kategori umum:
· Tingkat Kotoran (jenis)
· Jenis Kain (Serat dan Warna)
· Proses (sesuai alat yang digunakan)
3. Pencucian
Laundry komersil umumnya memiliki mesin berkapasitas besar dengan beragam jenis program. Tetapi pada dasarnya cara kerja mesin sama yang mengacu pada tahapan proses pencucian. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
· Flush (pembasahan)
· Washing (Penyabunan)
· Carryover Suds (pembilasan awal)
· Bleaching
· Sour/Soft (Final Rinse)
· Extract (Pemerasan)
Setelah proses pengeringan maka dilanjutkan proses pelipatan, umumnya
laundry kecil dilakukan secara manual.