Banner

Rabu, 08 September 2010

INFERTILITAS

DEFENISI
Infertilitas adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk memiliki keturunan dimana wanita belum mengalami kehamilan setelah bersenggama secara teratur 2-3 x / mgg, tanpa mamakai matode pencegahan selama 1 tahun
Ada 2 jenis infertilitas :
• Infertilitas primer : bila pasangan tersebut belum pernah mengalami kehamilan sama sekali.
• Infertilitas sekunder : bila pasangan tersebut sudah pernah melahirkan namun setelah itu tidak pernah hamil lagi
Etiologi
Faktor yang dapat menyebabkan infertilitas bisa dari faktor suami atau istri, ataupun keduanya. Suami 18,8%, istri 32%, keduanya 18.5%, penyebab yang belum diketahui 11,1% dan penyebab lainnya 5,6%. Faktor lain yang meningkatkan resiko infertilitas dapat berupa radang panggul, endometriosis, lingkungan/suasana, dan yang berhubungan dengan faktor racun yang berasal dari tembakau, ganja dan obat-obatan lainnya, gerakan badan, dan bertambahnya usia.3
Secara umum, penyebab infertilitas berhubungan dengan kondisi fisik, proses, dan waktu.4
1. Kondisi fisik
Kesuburan sangat ditentukan oleh kondisi fisik suami dan istri. Hal ini berhubungan dengan proses pembentukan serta kualitas sperma atau sel telur. Kualitas sperma dan sel telur dipengaruhi banyak faktor, diantaranya: umur, kelaianan genetika, penyakit tertentu.
2. Proses
Berhasil tidaknya proses kehamilan dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya: metode kontrasepsi (penggunaan kondom pada pria dan diafragma pada wanita tidak memungkinkan terjadinya kehamilan); beberapa kelainan anatomis, seperti kelainan pada rahim; gangguan ovulasi; kegagalan implantasi; endometriosis.
3. Waktu
pada wanita, sel telur hanya dihasilkan satu kali setiap bulannya, sehingga penting untuk mengetahui masa-masa subur.
Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain :
a. Pada Wanita
1. Gangguan pada organ reproduksi
Ada beberapa gangguan yang biasanya terdapat pada vagina, di antaranya:
• Tingkat keasaman tinggi
Bila terjadi infeksi pada vagina, biasanya kadar keasaman dalam vagina akan meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan sperma mati sebelum sempat membuahi sel telur. Kadar keasaman vagina juga menyebabkan vagina mengerut sehingga perjalanan sperma di dalam vagina terhambat.
• Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran telur)
Dalam keadaan normal, pada leher rahim terdapat lendir yang dapat memperlancar perjalanan sperma. Jika produksi lendir terganggu, maka perjalanan sperma akan terhambat. Sedangkan jika dalam rahim, yang berperan adalah gerakan di dalam rahim yang mendorong sperma bertemu dengan sel telur matang. Jika gerakan rahim terganggu, (akibat kekurangan hormon prostaglandin) maka gerakan sperma melambat. Terakhir adalah gangguan pada saluran telur. Di dalam saluran inilah sel telur bertemu dengan sel sperma. Jika terjadi penyumbatan di dalam saluran telur, maka sperma tidak bisa membuahi sel telur. Sumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyakit salpingitis, radang pada panggul (Pelvic Inflammatory Disease) atau penyakt infeksi yang disebabkan oleh jamur klamidia.
2. Gangguan Ovulasi
Ovulasi atau proses pengeluaran sel telur dari ovarium terganggu jika terjadi gangguan hormonal. Salah satunya adalah polikistik. Gangguan ini diketahui sebagai salah satu penyebab utama kegagalan proses ovulasi yang normal. Ovarium polikistik disebabkan oleh kadar hormon androgen yang tinggi dalam darah. Kadar androgen yang berlebihan ini mengganggu hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dalam darah. Gangguan kadar hormon FSH ini akan mengkibatkan folikel sel telur tidak bisa berkembang dengan baik, sehingga pada gilirannya ovulasi juga akan terganggu.

3. Kegagalan implantasi
Setelah sel telur dibuahi oleh sperma dan seterusnya berkembang menjadi embrio, selanjutnya terjadi proses nidasi (penempelan) pada endometrium. Perempuan yang memiliki kadar hormon progesteron rendah, cenderung mengalami gangguan pembuahan. Diduga hal ini disebabkan oleh antara lain karena struktur jaringan endometrium tidak dapat menghasilkan hormon progesteron yang memadai.





4. Endometriosis
Endometriosis adalah istilah untuk menyebutkan kelainan jaringan endometrium (rahim) yang tumbuh di luar rahim. Jaringan abnormal tersebut biasanya terdapat pada ligamen yang menahan uterus, ovarium, Tuba fallopii, rongga panggul, usus, dan berbagai tempat lain. Sebagaimana jaringan endometrium normal, jaringan ini mengalami siklus yang menjadi respon terhadap perubahan hormonal sesuai siklus menstruasi perempaun
b. Pada pria
Penyebab terbanyak infertilitas pria adalah pelebaran pembuluh darah balik/vena di sekitar buah zakar yang disebut varikokel. Pada pemeriksaan fisik, hal ini ditemukan dalam bentuk benjolan di bagian atas buah zakar yang akan bertambah besar dan nyata bila mengejan. Yang lebih sering kena adalah buah zakar kiri.
Sebagian besar varikokel tidak disertai rasa sakit walaupun ada juga yang mengeluh pegal-pegal di daerah tersebut. Varikokel ditemukan pada 40 persen penderita. Temuan ini tidak jauh berbeda dengan temuan salah satu pusat penanggulangan infertilitas terkenal di Baylor College of Medicine, Amerika Serikat, yaitu 42 persen.