Banner

Minggu, 13 Juni 2010

HIKMAH BULAN RAJAB

Keutamaan Bulan Rajab :

1. Hendaklah kamu memuliakan bulan Rajab, niscaya Allah memuliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari Qiamat.

2. Bulan Rajab bulan Allah, bulan Sya’ban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku.

3. Kemuliaan Rajab dengan malam Isra’ Mi’rajnya, Sya’ban dengan malam nisfunya dan Ramadhan dengan Lailatul-Qadarnya.

4. Puasa sehari dalam bulan Rajab mendapat syurga yang tertinggi (Firdaus).Puasa dua hari dilipatgandakan pahalanya.

5. Puasa 3 hari pada bulan Rajab, dijadikan parit yang panjang yang menghalangnya ke neraka (panjangnya setahun perjalanan).

6. Puasa 7 hari pada bulan Rajab, ditutup daripadanya 7 pintu neraka.

7. Puasa 16 hari pada bulan Rajab akan dapat melihat wajah Allah di dalam syurga, dan menjadi orang yang pertama menziarahi Allah dalam syurga.

8. Kelebihan bulan Rajab dari segala bulan ialah seperti kelebihan Al-Quran keatas semua kalam (perkataan).

9. Puasa sehari dalam bulan Rajab seumpama puasa empat puluh tahun dan iberi minum air dari syurga.

10. Bulan Rajab Syahrullah (bulan Allah), diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya. Puasa dalam bulan Rajab, wajib bagi yang ber puasa itua.Diampunkan dosa-dosanya yang lalu. Dipelihara Allah umurnya yang tinggal.Terlepas daripada dahaga di akhirat.

11. Puasa pada awal Rajab, pertengahannya dan pada akhirnya, seperti puasa sebulan pahalanya.

12. Siapa bersedekah dalam bulan Rajab, seperti bersedekah seribu dinar,dituliskan kepadanya pada setiap helai bulu roma jasadnya seribu kebajikan, diangkat seribu derjat, dihapus seribu kejahatan.

13. “Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab/ Isra Mi’raj akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa.”

14. “Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT.”

15. “Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab, maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat.”

16. “Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, permintaannya akan dikabulkan.”

17. “Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga.”

18. “Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulanini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah(hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya.”

19. Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam Mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau dibulan Rajab ini”. Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita : “Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW melalui sebuah kubur,lalu Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada ALLAH SWT.

Lalu saya bertanya kepada beliau: “Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?” Lalu beliau bersabda : “Wahai Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kuburnya, dan saya berdoa kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa ke atas mereka”. Sabda beliau lagi: “Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur”

Jumat, 11 Juni 2010

HOW TO LEAD SOME THINK?

Untuk menjadi seorang pemimpin adalah tugas bagi setiap manusia yang ada di bumi,namun kadang orng terlena dengan Pemimpin yang baik adalah ketika ia memposisikan dirinya di tengah masyarakat sebagai pembantu dari masyarakat bukan menonjolkan jabatannya.seoarang pelayan masyarakat adalah siap melayani meraka bukan malah minta dilayani oleh mereka Pimpinan yang baik juga bermanfaat bagi bawahannya, sebagaimana penguasa yang adil pun bermanfaat bagi rakyatnya. Bahkan, membuat orang lain menjadi gembira juga termasuk amalan bermanfaat yang dicintai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membantu kesusahan seorang mukmin dari beberapa kesusahan dunia maka Allah akan membantu kesusahannya dari beberapa kesusahan pada hari kiamat. Dan, barang siapa yang meringankan beban orang kesulitan maka Allah akan meringankannya dalam urusan dunia dan akhirat." (HR Muslim dan Ahmad).

HOW TO LEAD SOME THINK?

Untuk menjadi seorang pemimpin adalah tugas bagi setiap manusia yang ada di bumi,namun kadang orng terlena dengan Pemimpin yang baik adalah ketika ia memposisikan dirinya di tengah masyarakat sebagai pembantu dari masyarakat bukan menonjolkan jabatannya.seoarang pelayan masyarakat adalah siap melayani meraka bukan malah minta dilayani oleh mereka Pimpinan yang baik juga bermanfaat bagi bawahannya, sebagaimana penguasa yang adil pun bermanfaat bagi rakyatnya. Bahkan, membuat orang lain menjadi gembira juga termasuk amalan bermanfaat yang dicintai oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membantu kesusahan seorang mukmin dari beberapa kesusahan dunia maka Allah akan membantu kesusahannya dari beberapa kesusahan pada hari kiamat. Dan, barang siapa yang meringankan beban orang kesulitan maka Allah akan meringankannya dalam urusan dunia dan akhirat." (HR Muslim dan Ahmad).

proker

Minggu, 06 Juni 2010

Bakteri penyebab penyakit pada hewan

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:
1. Cemaran Mikroba Pada Produk Ternak
Pangan asal ternak berisiko tinggi terhadap cemaran mikroba pembusuk atau patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Dengan karakteristik yang khas, produk ternak merupakan media yang disukai mikroba sebagai tempat tumbuh dan berkembang.Setelah dipotong, mikroba mulai merusak jaringan sehingga bahan pangan hewani cepat mengalami kerusakan bila tidak mendapat penanganan yang baik. Mikroba pada produk ternak terutama berasal dari saluran pencernaan.Beberapa jenis penyakit yang ditimbulkan oleh pangan asal ternak adalah penyakit antraks, salmonelosis, brucellosis, tuberkulosis, klostridiosis, dan penyakit akibat cemaran Staphylococcus aureus.
Bakteri patogen dari daging yang tercemar dapat mencemari bahan pangan lain seperti sayuran dan buah-buahan, dan pangan siap santap bila bahan pangan tersebut diletakkan berdekatan dengan daging yang tercemar.
2. Cemaran Mikroba pada Unggas
Seperti daging hewani lainnya, daging unggas cocok sebagai media perkembangan mikroba, karena unggas cenderung berada di lingkungan yang kotor. Selain hidup dalam kondisi kotor, cemaran daging unggas di Indonesia juga dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat pengetahuan peternak, kebersihan kandang, serta sanitasi air dan pakan. Sanitasi kandang yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya cemaran mikroba patogen yang tidak diinginkan.

Karkas ayam mentah paling sering dikaitkan dengan cemaran Salmonella dan Campylobacter yang dapat menginfeksi manusia. Campylobacter jejuni merupakan salah satu bakteri patogen yang mencemari ayam maupun karkasnya. Cemaran bakteri ini pada ayam tidak menyebabkan penyakit, tetapi mengakibatkan penyakit yang dikenal dengan nama campylobacteriosis pada manusia. Penyakit tersebut ditandai dengan diare yang hebat disertai demam, kurang nafsu makan, muntah, dan leukositosis.
Beberapa kasus penyakit yang diakibatkan oleh cemaran mikroba patogen (foodborne diseases) pada daging unggas maupun produk olahannya antara lain kasus penularan penyakit yang disebabkan oleh Salmonella enteritidis melalui daging ayam, telur, dan produk olahannya. Di Indonesia, cemaran Salmonella pada ayam di daerah Sleman Yogyakarta mencapai 11,40% pada daging dan 1,40% pada telur.
Kasus lain disebabkan oleh mikroba Campylobacter. Cemaran Campylobacter jejuni, salah satu spesies Campylobacter, di Indonesia cukup tinggi. Sekitar 20-100% daging ayam yang dipasarkan tercemar bakteri C. jejuni. Sekitar 70% kasus campylobacteriosis pada manusia disebabkan oleh cemaran C. jejuni pada karkas ayam.
Bakteri patogen yang juga sering mencemari daging ayam dan produk olahannya adalah Salmonella. Hal ini perlu mendapat perhatian karena S. aureus mampu memproduksi enterotoksin yang tahan terhadap panas. Bergdoll (1990) menyatakan, S. aureus 105 CFU/g merupakan pedoman terhadap kerawanan adanya toksin tersebut. Namun berdasarkan hasil penelitian, enterotoksin belum dapat terdeteksi pada total S. aureus >106 CFU/g.

Karkas ayam yang digunakan untuk membuat bakso ayam sudah tercemar S. aureus 1,40 x 105 CFU/g dengan total bakteri 1,90 x 107 CFU/g. Berdasarkan SNI 01- 3818-1995, cemaran S. aureus dalam produk bakso maksimal 1 x 102 CFU/g, total bakteri maksimal 1 x 105 CFU/g, dan negatif terhadap Salmonella.
Karkas ayam mentah yang digunakan sebagai bahan sate telah tercemar S. aures sebanyak 1,60 x 106 CFU/g. Pada kasus keracunan pangan, biasanya jumlah S. aureus sudah mencapai 108 CFU/g atau lebih. Karkas ayam yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan ayam panggang bumbu sate memiliki total bakteri 6,50 x 107 CFU/g dan total S. aureus 7,30 x 105 CFU/g.

Populasi awal dari mikroba patogen sangat menentukan keamanan pangan yang dihasilkan. Populasi awal yang tinggi berpotensi besar menimbulkan masalah keamanan pangan, tergantung lamanya waktu antara penyiapan dengan konsumsi. Batas maksimum cemaran mikroba dalam karkas ayam mentah berdasarkan SK Dirjen POM No. 03726/8/SK/VII/85 adalah 106 CFU/g dan harus negatif dari Salmonella sp.
Perkembangan industri jasa boga di Indonesia perlu mendapatkan perhatian, terutama dalam kaitannya dengan penyediaan pangan yang berasal dari unggas. Produk olahan unggas seperti sate ayam, ayam panggang maupun ayam opor yang diproduksi oleh industri jasa boga berisiko tercemar mikroba.Pembuatan sate ayam memerlukan waktu penyiapan cukup panjang sehingga menyebabkan produk ini rentan terhadap cemaran mikroba.
Produk pangan lainnya dari industri jasa boga yang biasa disajikan dalam acara perkawinan atau pertemuan adalah ayam panggang bumbu sate.Pemanasan dapat menurunkan total S. aureus menjadi 4,30 x 103 CFU/g dan total bakteri menjadi 6,40 x 105 CFU/g. Walaupun total mikroba selama pengolahan menurun, angka tersebut masih tinggi. Proses pemasakan atau pemanasan dapat menurunkan cemaran mikroba menjadi 103 CFU/g dan negatif terhadap Salmonella sp.

Dalam pembuatan sate ayam ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan sebagai titik kendali kritis, yaitu tahap penyiapan (pemotongan dan penusukan), pembekuan, pemanggangan, serta pengangkutan dan penyajian.
Pada akhir tahap perebusan, total bakteri pada karkas ayam menurun menjadi 1,70 x 106 CFU/g dan total S. aureus < 103 CFU/g. Setelah pembakaran, total S. aureus berkurang lagi menjadi 5 x 102 CFU/g. Namun populasi S.aureus meningkat menjadi 1,50 x 104 CFU/g selama proses pengangkutan dan menunggu waktu disajikan (pada suhu kamar selama 7,50 jam).

Penyajian merupakan tahap penting yang perlu mendapat perhatian. Sebaiknya bahan pangan asal hewani disajikan dalam keadaan panas sehingga dapat menekan populasi mikroba.

3. Cemaran Mikroba pada Daging Sapi
Daging sapi mudah rusak karena merupakan media yang cocok bagi pertumbuhan mikroba. Hal ini cukup beralasan karena tingginya kandungan air dan gizi seperti lemak dan protein.

Kerusakan daging dapat disebabkan oleh perubahan dalam daging itu sendiri (faktor internal) maupun karena faktor lingkungan (eksternal).
Daging yang tercemar mikroba melebihi ambang batas akan menjadi berlendir, berjamur, daya simpannya menurun, berbau busuk dan rasa tidak enak serta menyebabkan gangguan kesehatan bila dikonsumsi. Beberapa mikroba patogen yang biasa mencemari daging adalah E.coli, Salmonella, dan Staphylococcus sp.
Mikroba yang terkandung pada daging sapi dapat berasal dari peternakan dan rumah potong hewan yang tidak higienis. Oleh karena itu, sanitasi atau kebersihan lingkungan kandang ternak maupun rumah potong hewan perlu mendapat perhatian. Proses pengolahan daging yang cukup lama juga memungkinkan terjadinya cemaran mikroba pada produk olahannya.

Produk olahan daging seperti kornet dan sosis harus memenuhi syarat mutu yang sudah ditetapkan. Berdasarkan SNI 01-3820- 1995, cemaran Salmonella pada sosis daging harus negatif, Clostridium perfringens negatif, dan S. aureus maksimal 102 koloni/g.
No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Brucella abortus
Brucellosis pada sapi
2. Streptococcus agalactia
Mastitis pada sapi (radang payudara)
3. Bacillus anthracis
Antraks
4. Actinomyces bovis
Bengkak rahang pada sapi
5. Cytophaga columnaris
Penyakit pada ikan
Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:
1. Cemaran Mikroba Pada Buah dan Sayur
Buah dan sayur dapat tercemar oleh bakteri patogen yang berasal dari air yang tercemar limbah, tanah, atau kotoran hewan yang digunakan sebagai pupuk.Tingkat cemaran akan meningkat pada bagian tanaman yang ada di dalam tanah atau dekat dengan tanah. Mikroba tertentu seperti Liver fluke dan Fasciola hepatica akan berpindah dari tanah ke selada air akibat penggunaan kotoran kambing atau domba yang tercemar sebagai pupuk. Air irigasi yang tercemar Shigella sp., Salmonella sp., E. coli, dan Vibrio cholerae dapat mencemari buah dan sayur. Selain itu, bakteri Bacillus sp., Clostridium sp., dan Listeria monocytogenes dapat mencemari buah dan sayur melalui tanah.Tingkat cemaran mikroba pada beberapa jenis sayuran cukup tinggi, yaitu 5,80 x 101 hingga 1,80 x 103 CFU/g padahal persyaratan kontaminasi E. coli dalam produk pangan harus negatif. Tingkat cemaran mikroba tergantung dari lamanya waktu sejak sayuran dipanen hingga dipasarkan karena memungkinkan mikroba tumbuh dan berkembang. Penanganan dan pemasakan yang baik dan benar dapat mematikan bakteri patogen tersebut, kecuali bakteri pembentuk spora.
No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Xanthomonas oryzae
Menyerang pucuk batang padi
2. Xanthomonas campestris
Menyerang tanaman kubis
3. Pseudomonas solanacaerum
Penyakit layu pada famili terung-terungan
4. Erwinia amylovora
Penyakit bonyok pada buah-buahan

Jumat, 04 Juni 2010

Pewarnaan bakteri

begitu indahnya alam bakteri,,,berbagai hal sangat menarik bahkan dalam dunia sana ada hal yang sangat menarik,,yah mengenai pengamatan bakteri..tp seblum dapat diamati bakteri tersebut harus diamati gimana sih cara melakukan pewarnaan pada bakteri???
Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna merah (Textbook, 2008). Hal ini bertujuan untuk memberikan warna pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, ada endospore yang bisa diwarnai. Endospora adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi yang stres karena kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut di lingkungan sampai kondisi menjadi baik (Ncbi, 2008).
Teknik pewarnaan gram haruslah sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif sehingga diperlukan adanya praktikum ini dilakukan agar mengetahui jalannya mekanisme pewarnaan gram.
Metode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian gram pada tahun 1884. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp. (Tryana, S.T, 2008).
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora
Gambar Struktur Dasar Bakteri
Gambar Bakteri Gram Positip dan Bakteri Gram Negatif
(Edukasi, 2008).
Staphylococcus adalah bakteri Gram-positif yang berbentuk bola. Bakteri ini ada yang berkoloni dan berbentu seperti buah buah anggur. Pada tahun 1884, Rosenbach menjelaskan ada dua jenis warna staphylococci yaitu: Staphylococcus Aureus yang berwarna kuning dan Staphylococcus albus yang berwarna putih. Beberapa karakterististik yang dimiliki Staphylococcus Aureus diantaranya hemolytic pada darah agar, catalase-oxidase-positif dan negatif, dapat tumbuh pada suhu berkisar 15 sampai 45 derajat dan lingkungan NaCl pada konsentrasi tinggi hingga 15 persen dan menghasilkan enzim coagulase. Selain itu,biasanya S. Aureus merupakan patogen seperti bisul, styes dan furunculosis beberapa infeksi (radang paru-paru, radang kelenjar dada, radang urat darah, meningitis, saluran kencing osteomyelitis dan endocarditis serta menyebabkan keracunan makanan yaitu dengan melepakan enterotoxins menjadi makanan sehingga menjadi toksik dengan melepasan superantigens ke dalam aliran darah (Kenneath, 2008).
Bacillus subtilis merupakan bakteri gram-positif yang berbentuk batang,dan secara alami sering ditemukan di tanah dan vegetasi. Bacillus subtilis tumbuh di berbagai mesophilic suhu berkisar 25-35 derajat Celsius. Bacillus subtilis juga telah berevolusi sehingga dapat hidup walaupun di bawah kondisi keras dan lebih cepat mendapatkan perlindungan terhadap stres situasi seperti kondisi pH rendah (asam), bersifat alkali, osmosa, atau oxidative kondisi, dan panas atau etanol Bakteri ini hanya memilikin satu molekul DNA yang berisi seperangkat set kromosom. DNAnya berukuran BP 4214814 (4,2 Mbp) (TIGR CMR). 4,100 kode gen protein. Beberapa keunggulan dari bakteri ini adalah mampu mensekresikan antibiotik dalam jumlah besar ke luar dari sel (Scetzer, 2006).
Menurut Kenneath tahun (2008), Escherichia coli termasuk dalam famili Enterobacteraceae yang termasuk gram negatif dan berbentuk batang yang fermentatif. E. coli hidup dalam jumlah besar di dalam usus manusia, yaitu membantu sistem pencernaan manusia dan melindunginya dari bakteri patogen. Akan tetapi pada strain baru dari E.coli merupakan patogen berbahaya yang menyebabkan penyakit diare dan sindrom diare lanjutan serta hemolitik uremic (hus). Peranan yang mengguntungkan adalah dapat dijadikan percobaan limbah di air, indikator pada level pencemaran air serta mendeteksi patogen pada feses manusia yang disebabkan oleh Salmonella typhi. (Mikrolibrary, 2008). Endospore adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi yang stres karena kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut di lingkungan sampai kondisi menjadi baik (Ncbi, 2008).
Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna merah (Textbook, 2008).

Rabu, 02 Juni 2010

sampah sumber rizqi

sampah plastik tidak hanya merupakan sumber masalah, tetapi juga memberikan peluang bisnis. Sebagai contoh, di bidang pertanian banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan hasil daur ulang sampah plastik, misalnya mangkuk penampung lateks untuk perkebunan karet, serat plastik untuk pertanian hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit, tali plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut membuka lapangan kerja baru, karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan sampai pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri dari pemungut (pemulung), pengumpul, industry pengolah sampah plastik, dan distributor produknya.

Bagi yang tidak tertarik dengan bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi bisnis daur ulang sampah plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara sembarangan, melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut sampah plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah plastik sekaligus juga memberikan rizki bagi orang lain.

Para pemungut sampah plastik semestinya juga patut dihargai, sebab usaha mereka ikut menjaga kelestarian lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-mata untuk mencari nafkah tanpa kesadaran untuk mengatasi masalah ingkungan.Dengan adanya pemulung tersebut maka akan terjadi keseimbangan alam, Sudah saatnya masyarakat kita mulai membedakan antara sampah organic dan anorganik dengan tidak mencampuradukkan dalam pembuangan nya.Pada dasarnya sampah anorganik maupun organic dapat di olah kembali namun selama ini hanya sedikit yang bergetak untuk hal itu.

Selasa, 01 Juni 2010

PENGOBATAN TRADISIONAL

Pengobatan tradisional sering diminati oleh masyarakat.pengobatan tradisional adalah warisan budaya sejak berabad-abad lalu,dahulu zaman kerajaan mojopahit para keluarga kerajaan memakai ramuan alam merekapun terlihat sehat dan cantik-cantik.Seiring dengan datangnya para pendatang dari Negara lain dunia Pengobatan pun pada waktu itu terjadi akulturasi oleh dengan tabib-tabib luar negri.Ramuan tradisional atau ramuan alam tersebut secara turun temurun masih membekas hingga sekarang ini meski kini tergeser dengan pengobatan modern.Tradisi pengobatan (alternatif) warisan nenek moyang ini banyak yang hilang dari ingatan dan tidak lagi digunakan sebagai elternatif pengobatan
upaya pengobatan atau perawatan ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan, yang mencakup cara, obat dan pengobatannya dirasa oleh sebagian masarakat cukup mahal maka masyarakat pun mencari alternative nya.Pengobatan tradisional pada awalnya dipandang sebagai pengobatan untuk kaum ekonomi kelas lemah yang tak dapat membeli obat modern namun pada saat ini bersamaan dengan kecendrungan dunia untuk “back to nature” kita pun ikut kembali kealam. Kembali kealam dalam bidang obat-obatan berarti kembali ketanaman obat yang sudah secara tradisional dikenal sebagai obat asli Indonesia.Tak hanya orang yang mempunyai ekonomi kelas lemah aja Bahkan dunia kedokteran baratpun ingin mengetahui pengobatan khas timur ini.Dan sekarang ramuan yang berupa bahan tumbuhan bahan hewan, bahan meneral, sediaan sarian mulai dipergunakan oleh warga.beberapa keluarga pun mulai menanam tanaman obat disekitar rumahnya.Bahakan ada yang menjadikan nya sebagai bisnis.Pengobatan tradisional tidak hanya merupakan upaya yang bersifat penyembuhan, tetapi juga mencakup setiap bentuk upaya yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun masyarakat dalam meningkatkan kesehatannya, mencegah dari segala bentuk gangguan termasuk penyakit serta mengupayakan penyembuhan dan pemulihan dari gangguan yang dialaminya dengan mendasarkan pada pengalaman turun temurun yang mengakar pada pola budaya dan tradisi masyarakat baik yang bersifat setempat maupun adaptasi dari budaya lain
Masyarakat pengguna tumbuhan obat ada yang mengetahui tentang tumbuhan obat tersebut berdasarkan pengetahuan turun temurun, dari kenalan, dari orang pintar (dukun), pengalaman membaca dibuku kemudian dicoba dan cocok.

Cara pengobatan dan pengolahan tumbuhan obat tersebut sangat sederhana yaitu umumnyadengan merebus simplisia tumbuhan dan air rebusannya diminum. Selain itu ada juga dengan mengeringkan simplisia tumbuhan, kemudian ditumbuk sampai halus, lalu
dimasukkan dalam kapsul. Tetapi dalam penggunaan obat tersebut dosisnya tidak sama
antara pemakai satu dan lainnya, hanya berdasarkan pengalaman.